Kamis, 26 Maret 2009

Mega Bazaar of Rajuni Island ‘Katanya’

Tapi Preeeeeeet…

Wajarlah kalo anak hukum bikin acara sampai begini kejadiannya. Pertama itu pasti rencananya kurang bagus deh, dari rencana yang kurang bagus itu pasti hitung-hitungannya juga kurang tepat, lanjut pada hal melihat marketnya, pasti asal-asalan, trus ceklok (cek lokasi) pasti buru-buru, tidak ada yang benar-benar matang dan rinci. Jika kita menggunakan skala prioritas dari 1 sampai 10 nilainya pasti 4. Wajar menurutku, lebih wajar lagi kalo yang bikin itu adalah Fadhil yang diboncengi oleh Zaldi. Bikin skenario cinta memang oke punya, kalo acara begini ? No comment

Tanpa bermaksud untuk menyinggung orang si empunya salah satu nama yang disebutkan di atas. Marilah kita bercerita panjang lebar dan tinggi pada postingan ini mengenai apa-apa yang terjadi di sana waktu itu. Bersenang-senanglah karena waktu ini akan kita rindukan, di waktu nantiiiiiiiiii. Minjem lirik lagu Shela on Seven.

Teman-teman kumpul di rumah Lia, rumah mahasiswa paling berprestasi ‘katanya’, kenapa ? tanya sendiri. Antho, Titi, dan Mira di sana. Sebelum kami berangkat ke lokasi syuting tempat bazaarnya Fadhil, di rumah Lia kita makan dulu, yang paling spesial adalah perkedel buatan Lia ‘katanya’. Kalo enak buatan Mami, kalo nggak enak buatan Lia. Setuju ? SETUJU SEKALI.

Kenyang, kemudian kita berangkat. Kami tidak langsung mendapatkan cafe yang dimaksud si Fadhil itu, Cafe Gemini namanya, butuh sedikit waktu untuk berputar-putar menemukannya. Lah, sampai pada cerita kita semua sudah ada di sana, ada Fadhil pastinya, Zaldi yang tetap setia menemani, Mira, Saya sendiri (Antho), Titi, Lia, dan Iswan yang bersamaan datangnya dengan kami tadi.

Tahu kah kalian, apa penilaian teman-teman pas pertama kali tiba di sana ? “Mau dibilang bazaar, tapi kok sepi. Mau dibilang bukan bazaar, tapi bazaar ji juga na bilang Fadhil”. Amienkan saja. Kita kemudian masuk dan langsung mengencingi satu meja di sudut depan sebelah kanan. Bukan kami-kami saja yang ada di sana, di sebelah kami, entahlah gerombolan muda mudi berkomposisi 3 cewek 1 cowok duduk di sana. Coba tebak, kalo anak-anak Kabe pada ngumpul apa yang mereka lakukan selain diskusi dan makan ? pasti ketawa-ketawa dan kali ini plus dengan foto-foto.

Next… next… next… cerita kemudian berlanjut saat teman-teman pesan minuman, mengenai sesi ini akan di bahas pada postingan lainnya. Wah… bazaar mulai ‘rame’ sekitaran pukul 10 malam, ‘anak-anak pulau’ lainnya berdatangan Oke deh Fadhil, alasan mengelak : banyak yang sudah diundang dan dibagi-bagikan kupon tapi katanya mereka-mereka itu sibuk ada urusan dan tidak tauk tempatnya di mana.

Bazaar akhirnya ditutup. Kita semua jalan-jalan ke anjungan kecuali Iswan yang kelihatan punya banyak masalah dengan si doi. Foto-foto itu wajib di sana, foto latar pantai ada, foto latar tulisan ada, foto yang duduk-duduk oke, just itu jiE. Sekali lagi menyesal yang tidak datang :-(

0 komentar: